Kalau dengar / lihat kata Free udah pasti dianggap barang gratis, cuma-cuma, zero price, dan sejenisnya. Faktanya memang benar adanya. Tapi menurut Richard Stallman – pembuat dan pendiri GNU Software & License, Free Software since 1983 – bukan selalu harus gratis dan tak berbayar, tetapi free disini artinya Freedom dan Liberty. Bahasa Indonesia lebih jelas lagi kalau diterjemahkan yaitu Merdeka. (Pas banget nih bentar lagi HUT Kemerdekaan RI, hehe).
When I say Free Software, I’m talking about Freedom not price. I don’t mean software that doesn’t cost you money. The price is a side issue, I don’t care at all. I have paid money for copies of free software. I’ve sold copies of free software. The price is a minor detail. I care about freedom.
Richard Stallman’ keynote speech in Web Summit 2016 – Portugal
Merdeka dari apa? merdeka untuk melakukan apa saja yang user mau terhadap software yang dia install / unduh / beli. Mengatur kontrol dan akses apa saja yang diijinkan untuk beroperasi dan tidak diijinkan untuk beroperasi. Merdeka dari pengintipan dan pemantauan yang tidak terdeteksi seperti Surveillance Engine, Back Door System, dkk nya.
situs resmi gnu: gnu.org
So, saya rasa banyak sekali dari kita semua yang salah kaprah selama ini tentang prinsip dan filosofi nya free software sehingga diterjemahinnya sedikit keliru menjadi software/aplikasi gratis. Salah kaprah ini ga cuma terjadi di masyarakat awam, bahkan sering terjadi di kalangan dosen, praktisi IT dan pekerja industri teknologi komputer.
Jadi pembuat Free Software (Developer, Publisher, Vendor, dll) boleh gak membuat aplikasi/software nya berbayar? Boleh banget! Yang penting sang pembuat, pengembang dan manufaktur software dan sistem wajib menjamin kebebasan kontrol dan privasi pembeli dan pengguna software nya.
Android dan iPhone Bukan Segala-galanya di Dunia Smartphone
So bila di masa sekarang kita merasa sudah tidak ada lagi privasi dan kebebasan mengontrol software dan aplikasi kita sendiri, contoh kasus paling relevan: di smartphone, tablet, ipad sampai laptop / pc terkini yang kita miliki dan user dihadang untuk meng-uninstall aplikasi bawaan yang ada di Android OS, iOS, iPad OS dan Windows, bahkan di Android dan iOS beberapa file residu dan cache disembunyikan oleh sistem hingga tidak bisa atau sulit kita bersihkan dari memori smartphone / iPhone tersebut. Jangan bingung dan heran 😀
Itulah salah satu bentuk pengekangan / ketidak-merdekaan yang dilakukan pembuat software dan hardware terhadap user / consumer nya. Jadi apakah tidak ada lagi developer / manufaktur teknologi yang memberikan kontrol kemerdekaan kepada pembeli/pengguna nya?
Tentu masih ada. Dan mereka sebagian besar masih bersanding kepada ekosistem teknologi Linux. Bahkan sejauh ini yang sudah saya temukan dan riset sekilas sedikitnya ada dua (2) pengembang dan manufaktur hardware perangkat komputer dan smartphone yang serius mengembangkan gadget yang canggih dan terkini yang sudah diperjualbelikan di pasaran umum, yang dapat bersaing kuat dengan Android phone, yaitu Purism dan PINE64. Bisa cek langsung ke masing-masing website resmi mereka.
Dua pengembang dan manufaktur teknologi ini sama-sama sudah membuat hardware dan software berupa Laptop/Notebook, Smartphone dan perangkat komputer berbasis Linux plus Free Software. Purism bahkan sudah mendesain dan mengembangkan Sistem Operasi nya sendiri berbasis Linux, bernama PureOS. Sedangkan PINE64 bikin produk Laptop nya Pinebook dan Pinebook Pro dengan pilihan OS bervariasi seperti Debian, Ubuntu, dll, tapi OS yang terbaru dan lebih direkomendasikan adalah Manjaro OS.




Disini saya ga ada niat promosi kedua produk ini ya, hanya ingin berikan contoh yang gamblang supaya semakin mudah kalian pahami cara membandingkan Android, iPhone terhadap barang berbasis Linux ini sekaligus sebagai solusi alternatif kita sebagai konsumen smartphone dan laptop.
ekosistem resmi linux: linuxfoundation.org
Saya pengen banget bahas lebih banyak lagi tentang Free Software, Open Source, GNU, Linux, Richard Stallman, Linus Torvalds, ARM, dsb, tapi ga mungkin dibahas dalam satu artikel dong, hehe.

Mudah-mudahan akan lebih banyak lagi ulasan dan analisis tentang hal-hal tersebut pada posting-posting blog zerpandie yang akan datang. Thanks 😉