WiMax merupakan teknologi jaringan nirkabel hasil pengembangan dari WiFi. Namanya pengembangan tentu saja jaringan WiMax menghasilkan banyak perbaikan-perbaikan dan jawaban atas kekurangan yang dirasa terdapat pada WiFi.
Diantaranya mulai dari bandwith, kuantitas access point, sistem jaringan serta kemampuan-kemampuan lainnya.
Bandwith yang dimiliki sebuah WiMax dapat mencapai 70 Mbps, jauh lebih besar dibandingkan bandwith jaringan publik / personal manapun yang sudah ada. Bandingkan dengan HSDPA (+/- 3 Mbps), Fibre Optic (20 Mbps) atau LAN Internet yang biasa disediakan ISP yang maksimum hanya mencapai 1 Mbps.
WiMax pun sering disebut-sebut lebih punya potensi dalam memberdayakan produksi dalam negeri ketimbang harus menggunakan teknologi 4G (yang produknya masih harus impor) dimana dalam memproduksi teknologi WiMax sedikitnya 40% buatan dalam negeri (meskipun penulis sendiri belum begitu mengerti analogi dari prinsip ini).
Karakteristik WiMax
- Transmisi yang digunakan dengan metode TDD (Time Division Duplex)
- 1 Base Station / Access Point mampu merangkul 256 client (dibandingkan dengan WiFi yang umumnya hanya dapat merangkul +/- 20 client) dikarenakan WiMax sudah dilengkapi dengan GPS sehingga penyeragaman waktu/ time synchronization untuk setiap client satu sama lain dapat dilakukan.
Terdapat dua jenis Protocol yang dimiliki oleh WiMax :
- 16 D –> Desktop
- 16 E –> Mobile
Implementasi nya
Hingga saat ini regulasi pemerintah RI belum dapat memungkinkan WiMax mencapai bandwith 70 Mbps meskipun secara teknikal dapat dicapai.
Semoga saja hal ini tidak menghambat perngembangan WiMax yang nantinya dapat menjadi trend dan kebutuhan dasar pengguna internet di Indonesia kelak.
Salah satu produsen hardware/software jaringan WiMax lokal